Mereka Ingin Murah dan Tetap Aman


Di awal pelaksanaan proyek city gas ini, pihak pengembang melakukan pendataan terhadap rumah tangga yang bersedia untuk ikut dalam proyek tersebut. Namun, ada cerita lucu di awal saat pedataan tersebut. Hanya sebagian kecil masyarakat yang langsung mengiyakan. Alasan mereka, karena takut dengan kemanan city gas ini.
Banyaknya pemberitaan mengenai ledakan gas dari tabung 3 kg yang sebelumnya marak membuat sebagian masyarakat enggan untuk mendaftar. Meskipun, mereka telah diberikan penjelasan mengenai kemanan dari gas tersebut.
Namun, setelah adanya pemasangan pipa gas samai ke dapur untuk beberapa rumah tangga. Sebagian masyarakat yang menolak tersebut akhirnya meminta untuk diikutkan juga dalam proyek tersebut. Alasannya, gas tersebut akan lebih meringankan dan telah menyaksikan langsung kemanan pemasangan pipa gas tersebut.
Andi Bahtiar misalnya, pria yang tinggal di Kelurahan Atakkae ini awalnya menolak untuk ikut dalam proyek tersebut. Ia khawatir akan adanya masalah yang ditimbulkan oleh aliran gas tersebut. Meski akhirnya, ia melunak dan datang langsung untuk mendaftarkan rumahnya untuk dialiri.
“Kami kan khawatir, jangan sampai nanti ada yang bocor dan bisa meledak. Tapi setelah meliha ternyata kelihatannya aman dan pihak Pemda juga telah menjanjikan kemanan tersebut. Sehingga kami merasa kenapa tidak dicoba saja jika memang itu lebih murah nantinya,” jelasnya.
Kepala Dinas Pengairan dan Sumber Daya Alam (PSDA) Firman Perkesi mengatakan pihak BP Migas sebelumnya telah menjanjikan pelaksana proyek akan sangat memperhatikan factor keamanan tersebut. “Ini juga yang menjadi tagline dari city gas ini yakni Aman, Bersih dan Murah. Sehingga memang faktor keamanan itu yang didahulukan,” katanya.
Firman mengatakan, proyek seperti ini bukanlah hal yang pertama. Sebelumnya beerapa daerah seperti Palembang, Depok, Sidoarjo, Tarakan, dan Bekasi telah mencoba konsep city gas tersebut. Setelah beberapa tahun pelaksanaan belum ada masalah berarti yang ditemui terutama seperi ketakutan dari beberapa masyarakat.
“Tentu jika ada masalah di daerah lain ini sebelumnya, BP Migas tak akan melaksanakan proyek tersebu. Namun, ternyata aman-aman saja sehingga kita harus berpikir positif dan melihat ini dalam jangka panjang nantinya,” jelasnya.
Langkah ini menuru Firman juga merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyejahterakan masyarakat. Ia mengatakan, masyarakat Wajo patut bersyukur dengan potensi gas yang besar yang ada di Wajo. “Banyak daerah yang menginginkan seperti kita, tapi tak memiliki potensi gas, sehingga langkah ini harus kita syukuri,” katanya.(*)

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2012. Mekar Barisan Muda Wajo - All Rights Reserved
Template Modify by Pelajar Pro
Proudly powered by Blogger