Bukan Sekadar Prestasi, Hidup Bersih Perlu Membudaya
Masyarakat Kabupaten Wajo patut berbangga, kerja keras dan kerjasama seluruh instansi terkait dan masyarakat selama ini mengantarkan Wajo meraih penghargaan piala Adipura selama tiga kali berturut-turut untuk kategori kota kecil, sejak 2009 lalu.
Masyarakat Kabupaten Wajo patut berbangga, kerja keras dan kerjasama seluruh instansi terkait dan masyarakat selama ini mengantarkan Wajo meraih penghargaan piala Adipura selama tiga kali berturut-turut untuk kategori kota kecil, sejak 2009 lalu.
Adipura
adalah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta
pengelolaan lingkungan perkotaan. Namun, kendati penilaian untuk penghargaan
Adipura di 2012 masih tergolong lama, namun Dinas Tata ruang dan Pemukiman
sudah jauh-jauh hari mengerahkan pasukan kebersihannya untuk melakukan
pembenahan dan penataan, termasuk membersihkan drainase apalagi memasuki musim
hujan.
Tetapi,
itu dilakukan bukan untuk meraih prestasi semata, tapi mengajak seluruh
komponen masyarakat untuk membudayak hidup bersih dan sehat. Kepala Dinas
Tarkim, HM Nasir diruang kerjanya mengatakan pembenahan-pembenahan yang
dilakukan memang tugas utama bagi petugas kebersihan untuk memberi pelayanan
kepada masyarakat, sebab, jika pelayanan bagus pasti adipura mengikut karena
percuma saja ada penghargaan kalau tidak ada kepuasaan masyarakat.
Menurut Nasir, pasukan kebersihan biasanya dikerahkan sekali seminggu, kecuali jika musim tertentu seperti hujan baru dijawalkan setiap harinya. Mulai dari membersihkan drainase yang menjadi prioritas dijalan kota secara bergilir, rencananya, Tarkim mau memperlebar dan menambah drainase induk supaya tdk meluap kalau musim hujan.
"Untuk menjaga kebersihan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ditempat umum, Kita sudah sebar tempat sampah diberapa tempat tapi kita juga tunggu peranan masyarakat dan kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama tidak membuang sampah sembarangan,"tandasnya.
Agar berdaya guna dan memiliki nilai jual, sampah-sampah yang ada dimanfaatkan dengan melakukan daur ulang dibuat menjadi kerajinan. Namun, keindahan kota tidak hanya dari kebersihannya, tapi penataan juga perlu. Upaya yang dilakukan Tarkim bersama dinas terkait lainnya antara lain; menata para pedagang yang ada dilokasi yang selalu semraut dan memperbanyak tanaman serta aneka bunga disepanjang jalan agar terlihat hijau dan indah.
"Tapi, penataan akan jelas nanti setelah perda RTRW rampung tahun ini, yang saat ini masih sementara di godok karena akan jelas nanti pemetaan kawasan,"tandasnya.
Hanya saja, Nasir mengaku kendala penataan kota adalah status kepemilikan tanahnya adalah masyarakat, karena kebanyakan lokasi yang strategis untuk pengembangan dan bagus untuk ditata punya hak milik.
"Biar kita mau bayar, tapi biasa mereka tidak mau seperti pelebaran jalan dan drainase. Kita juga tidak mungkin serta merta mau melakukan itu kalau masyarakat tidak setuju. Tapi, kita tetap upayakan meski dalam keterbatasan anggaran, meski anggaran bukan menjadi alasan utama "cetusnya.
Menurut Nasir, pasukan kebersihan biasanya dikerahkan sekali seminggu, kecuali jika musim tertentu seperti hujan baru dijawalkan setiap harinya. Mulai dari membersihkan drainase yang menjadi prioritas dijalan kota secara bergilir, rencananya, Tarkim mau memperlebar dan menambah drainase induk supaya tdk meluap kalau musim hujan.
"Untuk menjaga kebersihan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ditempat umum, Kita sudah sebar tempat sampah diberapa tempat tapi kita juga tunggu peranan masyarakat dan kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama tidak membuang sampah sembarangan,"tandasnya.
Agar berdaya guna dan memiliki nilai jual, sampah-sampah yang ada dimanfaatkan dengan melakukan daur ulang dibuat menjadi kerajinan. Namun, keindahan kota tidak hanya dari kebersihannya, tapi penataan juga perlu. Upaya yang dilakukan Tarkim bersama dinas terkait lainnya antara lain; menata para pedagang yang ada dilokasi yang selalu semraut dan memperbanyak tanaman serta aneka bunga disepanjang jalan agar terlihat hijau dan indah.
"Tapi, penataan akan jelas nanti setelah perda RTRW rampung tahun ini, yang saat ini masih sementara di godok karena akan jelas nanti pemetaan kawasan,"tandasnya.
Hanya saja, Nasir mengaku kendala penataan kota adalah status kepemilikan tanahnya adalah masyarakat, karena kebanyakan lokasi yang strategis untuk pengembangan dan bagus untuk ditata punya hak milik.
"Biar kita mau bayar, tapi biasa mereka tidak mau seperti pelebaran jalan dan drainase. Kita juga tidak mungkin serta merta mau melakukan itu kalau masyarakat tidak setuju. Tapi, kita tetap upayakan meski dalam keterbatasan anggaran, meski anggaran bukan menjadi alasan utama "cetusnya.
0 komentar:
Posting Komentar