Dulu Gersang, Kini Mulai Hijau
Program go green yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel sejak 2009 lalu untuk menjadikan semua kawasan menjadi hijau masih terus gencar tersosialisasi hingga terealisasi. Meskipun masih ada sejumlah daerah yang terlihat gersang, apalagi kemarau panjang yang melanda baru-baru ini.
Program go green yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel sejak 2009 lalu untuk menjadikan semua kawasan menjadi hijau masih terus gencar tersosialisasi hingga terealisasi. Meskipun masih ada sejumlah daerah yang terlihat gersang, apalagi kemarau panjang yang melanda baru-baru ini.
Hal serupa
terjadi di Kabupaten Wajo, namun itu dulu, karena saat ini
Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) bersama
sejumlah instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup gencar melakukan reboisasi dan penghijauan.
Sejak tahun 2009 lalu, Dishutbun mengklaim telah menebar sekitar 900 ribu pohon disepanjang jalan maupun tempat-tempat yang dianggap tandus, dalam setiap tahunnya tertanam 300 ribu pohon. Ada jatih putih, mahoni, mangrove, hingga Kakao.
Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) bersama
sejumlah instansi terkait termasuk Badan Lingkungan Hidup gencar melakukan reboisasi dan penghijauan.
Sejak tahun 2009 lalu, Dishutbun mengklaim telah menebar sekitar 900 ribu pohon disepanjang jalan maupun tempat-tempat yang dianggap tandus, dalam setiap tahunnya tertanam 300 ribu pohon. Ada jatih putih, mahoni, mangrove, hingga Kakao.
Bahkan, kakao
yang ditanam warga sejak 2009 di Siwa dan Keera akan dipetik lagi hasilnya,
tanaman ini didistribusi dari jember dan punya kualitas yang bagus. "Khusus
di Pitumpanua dan Keera, kakao yang ditanam sepanjang jalan akan membuahkan
hasil. Jadi, selain bermanfaat untuk keteduhan, juga hasilnya bisa dinikmati
masyarakat karena menambah pendapatan,"ujar Kepala Dishutbun, Darwin Cukke.
Kawasan bukit Pattirosompe yang sudah terjarah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab secara perlahan mulai dihijaukan kembali, kecuali yang sudah terlanjur mengkavling untuk perumahan dianjurkan agar menanami pohon disekitarnya.
Kawasan bukit Pattirosompe yang sudah terjarah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab secara perlahan mulai dihijaukan kembali, kecuali yang sudah terlanjur mengkavling untuk perumahan dianjurkan agar menanami pohon disekitarnya.
Menurut Darwin,
pepohonan yang paling bagus untuk penghijauan adalah angsana, tanjong sepatu
dea. Pengadaannya dari dinas kehutanan provinsi, ada juga bibit dari jember.
Rencananya, puncak penanaman pohon untuk tahun 2011 akan
digelar 28 November mendatang.
Dia
menambahkan, khusus untuk penanaman kakao, hal tersebut sudah sesuai dengan program
gubernur gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao, yang awalnya
hanya bisa memproduksi 400 gram/pohon, bisa menghasilkan 1-3kg /pohon. "Kalau
1000 pohon, bisa menjadi 3 ton, jadi jika produksi dan mutu ditingkatkan juga
berpengaruh terhadap peningkatan kesejahtraan masyarakat. Apalagi, bibitnya diberikan
secara gratis," cetusnya.
0 komentar:
Posting Komentar